Ads 468x60px

Monday, February 11, 2013

Kata "teori" dalam Sains


Kata "teori" dalam sains sedikit berbeda pengertiannya dengan pemahaman kita orang awam. Misalnya: kalau ada  orang yang pintar di sekolah terus waktu kerja kurang mampu; orang akan katakan, "Jagonya cuma di teori...", kalau ada orang yang suka membual padahal dia tidak tau apa-apa; orang akan katakan. "ah.. teori lu...." Kurang lebih demikianlah kata "teori" kita pahami sebagai orang awam. Tetapi di dunia sains kata ini memiliki pengertian yang berbeda.

Dalam sains ada beberapa level "kebenaran." Yang paling rendah itu adalah event, sesuatu kejadian, atau hasil observasi. dari satu kejadian yang berulang maka akan ditemukan level kebenaran yang berikut yang kita sebut rumus, formula, atau persamaan. Kumpulan dari beberapa rumus dan persamaan disebut Hukum (level kebenaran yang lebih tinggi berikutnya). Kumpulan beberapa hukum-hukum, postulat, hypotesis yang relevan disebut teori. Ini level yang tertinggi dalam sains. Jadi secara kasar kalau satu rumus atau persamaan teruji sebanyak 1000 kali maka Hukum teruji sebanyak 100.000 kali, dan teori sebanyak 10.000.000 kali. :)


Nah kalau misalkan katakan Teori Evolusi bisa disanggah. Maka kita harus cari hukum atau postulat mana yang salah yang harus diganti. Tahap berikutnya harus ditelisik lagi, dalam hukum itu apa ada yang salah dengan persamaan yang ada di dalamnya, dan sampai terakhir bagaimana data primer di alam.

Jadi kalau dikatakan Teori Evolusi tak dapat di buktikan secara nyata maka sampai sekarang masih tetap di sebut TEORI, harus diselaraskan dulu apa yang dimaksud dengan kata "teori". Teori Evolusi sudah teruji, diverifikasi, dan berkembang, bahkan teori ini sudah menjadi dasar dari berbagai ilmu pengetahuan dan penemuan yang telah membantu kita memecahkan masalah epidemi penyakit, stem cells, cancer, dll.

OK itu dulu tentang terminologi  "teori".

No comments: