Ads 468x60px

Tuesday, April 26, 2011

Keputusan





Untuk menjadi seorang yang berhasil, kita harus mengambil tindakan untuk meraih apa yang kita inginkan. Dan sementara dalam perjalanan waktu barulah kita akan mempelajari mana cara yang berhasil dan mana yang tidak berhasil.

Banyak orang tahu apa yang mereka inginkan dalam hidup, namun ketakutan menghalangi mereka untuk meraih sesuatu yang sebenarnya layak mereka miliki. Suara keraguan di dalam hati berkata "Bagaimana kalau saya salah?" Suara ini kecil tetapi mampu membuat orang berhenti dari bergerak maju untuk mengejar impian mereka. Dan mimpi tetap mimpi selamanya.

Yang benar adalah keberhasilan tidak pernah terjadi tanpa kesalahan. Rahasia kesuksesan adalah kemampuan untuk membiarkan diri Anda untuk membuat kesalahan yang diperlukan dalam perjalanan Anda untuk prestasi. Mengadaptasi filsafat Imperfect Action adalah lebih baik daripada No Action dan itu akan membebaskan Anda dari rasa takut pada kesalahan. Ingat Anda layak untuk menjalani hidup Anda apapun itu- dengan cara Anda, apakah itu kesalahan atau jalan yang tepat, apakah itu rasa manis atau rasa pahit, apakah itu pasang atau surut. Dan kadang perlu berpikir Que Sera-sera

Definisi tentang hidup yang berhasil adalah melakukan yang terbaik yang saya bisa lakukan dengan segala sesuatu yang saya miliki, dan satu-satunya cara untuk melakukannya adalah untuk menguji semua yang saya punya.

The true success


Success is not the result of chance or of destiny; it is the outworking of God's own providence, the reward of faith and discretion, of virtue and persevering effort. The Lord desires us to use every gift we have; and if we do this, we shall have greater gifts to use. He does not supernaturally endow us with the qualifications we lack; but while we use that which we have, He will work with us to increase and strengthen every faculty.

By every wholehearted, earnest sacrifice for the Master's service our powers will increase. While we yield ourselves as instruments for the Holy Spirit's working, the grace of God works in us to deny old inclinations, to overcome powerful propensities, and to form new habits. As we cherish and obey the promptings of the Spirit, our hearts are enlarged to receive more and more of His power, and to do more and better work. Dormant energies are aroused, and palsied faculties receive new life. (Ellen G. White)

Tuesday, April 19, 2011

Que Sera-sera

[Que Sera Sera ditulis pada pertengahan 50-an oleh Jay Livingston dan Ray Evans, yang dipopulerkan oleh Doris Day. Anak-anak dalam video ini berasal dari sebuah sekolah khusus yang disebut Srisangwan School. Ini adalah sekolah untuk anak-anak cacat dan merupakan proyek dari Princess's Volunteer Foundation. Video ini menunjukkan sukacita di dalam hati anak-anak dan kebanggaan di mata orang tua mereka. Komersial ini memberi perasaan kuat ingin berbagi. Kita tidak pernah tahu secara pasti bagaimana hidup yang akan kita jalani - Que Sera Sera.]



When I was just a little girl
I asked my mother, what will I be
Will I be pretty, will I be rich
Here's what she said to me.

Reff:
Que Sera, Sera,
Whatever will be, will be
The future's not ours, to see
Que Sera, Sera
What will be, will be.

When I was young, I fell in love
I asked my sweetheart what lies ahead
Will we have rainbows, day after day
Here's what my sweetheart said.

Now I have children of my own
They ask their mother, what will I be
Will I be handsome, will I be rich
I tell them tenderly.

Friday, April 15, 2011

Jawabku Padamu

Aku hanya mau katakan, "Jangan pernah menyentuh hidup seseorang jika itu hanya akan menghancurkannya."

Juga aku mau lanjut katakan, "Cinta tak harus memiliki: Itu BOHONG! Semua orang ingin memiliki, bahkan terkadang merasa harus memiliki. Dengan melihat orang yang dicintai bahagia,kita pun turut bahagia: itu juga BOHONG. Kita hanya pura-pura bahagia disaat hati kita sakit, bahkan itu mngajarkan kita untuk menjadi munafik. Lebih baik dicintai daripada mncintai: itu SALAH. Saat dicintai kita merasa bangga, namun saat mncintai kita dapat merasakan arti bahagia yang sesungguhnya."

Aku merelakan mu pergi bukan berarti karena aku menyerah tapi lebih kepada menyadari dan menerima bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dipaksakan.

Merelakan tidak berarti melupakan,tidak memikirkan,atau tidak mengacuhkan; juga bukan berarti membendung kenangan atau memikirkan hal2 sedih. Merelakan tidak berarti menang, dan tidak pula kalah; merelakan tidak sama dengan kehilangandan jelas bukan
kekalahan.

Merelakan hanya berarti bisa menyimpan kenangan, tapi juga bisa mengatasinya dan melanjutkan kehidupan, berpikiran terbuka dan yakin akan masa depan; menerima, belajar, menarik pengalaman,dan terus bertumbuh dan berkembang…

Merelakan berkaitan dengan segala yang kau miliki di masa lalu dan yang yang belum tentu kau miliki lagi di masa depan. Semua punya masa lalu tetapi masa depan lebih penting.

Katamu Padaku (bag 2)

Saya orang yang lurus-lurus aja sejak dulu. Aku juga nggak tau apa yang akan terjadi, mengapa jadi begini. Apa karena saya jauh dari keluarga atau memang ternyata benar dari dulu kamu sudah berkesan di hati saya. cuman kan..... tapi malas juga ngomongin jadinya.

Gimana ya saya bilang, ada benihnya saat itu, tetapi terus kamu pergi jauh. Kemudian orang lain menabir dan merawatnya, mungkin sekian persen masih ada dalam hati saya. Waktu akan menjawabnya.


Katamu Padaku

Kata mu pada ku, "keledai saja tidak jatuh ke lubang yang sama." Membangunkan ku dari tidur lamaku. Bertahun bidukku terkatung di laut, tanpa perduli ikatan pada bintang Kartika. Siuman aku jadinya oleh mu, tapi geliat kesadaran ini membuatku resah pada gelombang yang pasti akan menerpa biduk kecilku.

Kata mu pada ku, "aku tahu hati mu sama saya." Memang engkau sudah mengambilnya dulu entah kapan. Yang tinggal hanya jantung, usus, dan ginjalku. Kalau yang tinggal kini engkau ambil lagi, apalagi yang akan tersisa di diri ini. Apakah cukup dengan kulit pembalut tulang, dan rongga dada yang kosong melompong?

Tuntun ku pulang

Tuntun aku kembali rumah, ya bapa
Ketika hidup yang keras berakhir dan hari perpisahan telah datang;
Dekat pada mu aku akan berlindung,
Tuntunlah aku kembali ke rumah.

Tuntun aku kembali ke rumah
Tuntun dengan perlahan
Supaya aku tak jatuh dan tersesat di jalan,
Tuntunlah aku kembali ke rumah.

Tuntun aku kembali ke rumah
Dalam jam kehidupan tergelap,ya Bapa,
Ketika kesulitan hidup datang;

Menjagalah kaki saya dari mengembara,
Agar dari mu aku tak pergi jauh,
Tuntunlah aku lembut kembali ke rumah.

Sunday, April 03, 2011