Ads 468x60px

Monday, November 16, 2015

Cinta Sekerat

Sayangku,
Seandainya hari ini hari terakhir buatku,
izinkan aku menatap wajahmu.
Agar aku dapat bernafas
mencium harummu.


Tapi esok belumlah hari terakhirku
Masih ada tugas dan tanggung jawab yang masih belum terbayar tunai.

Sayangku, 
Tiada guna kau menunggu disini
Sebab kadang ada cocok dalam hati namun takdir tak sejalan.

Sayangku lihatlah...
Lengkungan tujuh warna warni menghiasi langit selepas hujan.
Bagai bentang selendang mayang. 
Ku harap kau berhenti untuk sedih

Selepas pergi, 
ku yakin kau akan dapat melihat keindahan hidup ini.








Thursday, May 28, 2015

Kisah Dibalik Eksekusi Gembong Narkoba (2)


Sehari menjelang pelaksanaan eksekusi mati, Andrew Chan menikahi Febyanti Herewila meskipun nyawanya hanya tinggal satu hari lagi bersemayam di tubuhnya. Feby, seorang seorang pendeta Gereja Bala Keselamatan, meski di luar sana banyak pria yang yang terpikat padanya, faktanya ia lebih memilih gembong narkoba yang beberapa jam ke depan menyandang gelar almarhum. (Baca: Kisah Dibalik Eksekusi Gembong Narkoba bag. 1 )

Wednesday, May 27, 2015

Kisah Dibalik Eksekusi Gembong Narkoba (1)

Cinta itu ada pengorbanan, pengorbanan adalah cinta
Cinta itu tangis dan tawa. Cinta adalah hati, hati adalah cinta

Cinta itu adalah kerinduan, kerinduan adalah cinta
Cinta itu nikmat dan perih. Cinta adalah nafsu, nafsu adalah cinta

Cinta itu memang buta kalau tidak buta bukan cinta
Cuma sekedar sayang
Cinta tak perlu logika, cinta butuh perasaan 

Cinta tak butuh kenyataan


Kutipan lagu Mahadewa Band di atas dikarang musisi Ahmad Dani berjudul “Cinta Itu Buta” sangat manusiawi dan menyentuh hati. ”Lagu Cinta Itu Buta” mengingatkan kita, ketika jatuh cinta apapun dapat dikorbankan, rasionalisasi hilang dan kenyataan hidup terlihat hanya seperti ilusi.

Friday, March 13, 2015

Jangan Menangis Sayang

Pagi ini aku bangun di saat matahari telah meninggi.
Ku lihat facebook wall mu yang aktif sepanjang malam.
Berarti engkau tidak tidur juga semalaman.

Aku bayangkan dalam dinginnya gelap
Tangisan mu melarut pilu
Dalam harunya lautan malam
Seakan hendak bercerita
Gadisku terisak untuk melepas kesedihan.

Keringkan pipimu, sayang…
Usah benarkan tangisanmu tercetus lagi di wajahmu
Walau terpaksa menangis di dalam hati…
Lebih baik begitu

Jangan menangis sayang
Perpisahan ini bukan dipinta
Terpaksa kita merelakannya
Terimalah kehendakNya, walaupun pahit untuk ditelan

Sayangku...jangan menangis lagi…
Aku kan tetap menyayangimu
Ingatan dan rinduku mengiringimu selalu
Kasihku padamu tak mungkin terpadamkan

Jangan menangis sayang
Kenapa tangisanmu semakin laju?
Tetesan air matamu hanya menyayat pilu hatiku
Binalah hidup barumu…
Kuyakin kau dapat menempuhinya…
Walau tanpa kehadiranku