Ads 468x60px

Thursday, December 23, 2010

Interaksi dengan Sejarah

"The struggle of man against power is the struggle of memory against forgetting." [Perjuangan melawan kekuasaan adalah perjuangan melawan lupa.] The Book of Laughter and Forgetting, 1979 by Milan Kundera

"JASMERAH! Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah!" Presiden Soekarno, pidato kenegararaan 17 Agustus 1966

Interaksi dengan sejarah tentunya bukan sekedar omong kosong belaka. Namun penuh dengan makna yang benar-benar dapat membangkitkan semangat, bila kita mengetahuinya. Sejarah, baik yang berupa kesuksesan maupun kegagalan, dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi yang memotivasi. Ketika Soekarno mengumandangkan Jasmerah, dia ingin membangkitkan semangat perjuangan rakyat Indonesia melawan bentuk neokolonialisme waktu itu.

Ingatlah kejayaan Sriwijaya. Ingatlah kejayaan Majapahit. Ingatlah kejayaan Mataram. Bahwa Indonesia pernah menjadi bangsa yang dapat berdiri dengan gagah di antara bangsa-bangsa lain di dunia. Sejarah, merupakan energi dasyhat yang tersembunyi dari suatu bangsa. Bila seseorang atau suatu bangsa tersebut mau dan mampu memahami dan belajar dari sejarah, maka sejarah mempunyai kekuatan yang dasyhat yang dapat gunakan untuk menjalani kehidupannya di masa sekarang dan akan datang. Tak hanya menjalani, bahkan mempunyai visi kedepan.

Bangsa Indonesia saat ini perlu diingatkan kembali tentang sejarah panjang di masa lampau. Namun seringnya yang terekam dalam memori bangsa kita hanyalah romanisasi sejarah dan cerita-cerita indah tentang kejayaan-kejayaan di masa lampau; lupa dengan cerita pahit, kegagalan dan kehancuran yang pernah diderita oleh generasi-generasi terdahulu sehinggga bangsa ini jarang sekali yang dapat mengambil pelajaran dari sejarah. Kita dapat melihat kenyataan hari ini, pimpinan negara dan politisi banyak yang fasih bercerita sejarah, namun nasib bangsa ini tak kunjung beranjak membaik. Sudah saatnya bangsa ini dibangkitkan dari insomnia sejarah.

Friday, December 17, 2010

Hukum Truk Sampah!

Author: Unknown

Suatu hari saya naik sebuah taxi dan menuju ke Bandara. Kami melaju pada jalur yang benar ketika tiba-tiba sebuah mobil hitam melompat keluar dari tempat parkir tepat di depan kami. Supir taxi menginjak pedal rem dalam-dalam hingga ban mobil berdecit dan berhenti hanya beberapa cm dari mobil tersebut.

Pengemudi mobil hitam tersebut mengeluarkan kepalanya & mulai berteriak ke arah kami. Supir taxi hanya tersenyum & melambai pada orang orang tersebut. Saya benar-benar heran dengan sikapnya yang bersahabat. Maka saya bertanya, “Mengapa anda melakukannya? Orang itu hampir merusak mobil anda dan dapat saja mengirim kita ke rumah sakit!” Saat itulah saya belajar dari supir taxi tersebut mengenai apa yang saya kemudian sebut “Hukum Truk Sampah”.
Ia menjelaskan bahwa banyak orang seperti truk sampah. Mereka berjalan keliling membawa sampah, seperti frustrasi, kemarahan, kekecewaan. Seiring dengan semakin penuh kapasitasnya, semakin mereka membutuhkan tempat untuk membuangnya, & seringkali mereka membuangnya kepada anda. Jangan ambil hati, tersenyum saja, lambaikan tangan, berkati mereka, lalu lanjutkan hidup.

Jangan ambil sampah mereka untuk kembali membuangnya kepada orang lain yang anda temui, di tempat kerja, di rumah atau dalam perjalanan. Intinya, orang yang sukses adalah orang yang tidak membiarkan “truk sampah” mengambil alih hari-hari mereka dengan merusak suasana hati.

Hidup ini terlalu singkat untuk bangun di pagi hari dengan penyesalan, maka: Kasihilah orang yang memperlakukan anda dengan benar, berdoalah bagi yang tidak. Hidup itu 10% mengenai apa yang kau buat dengannya dan 90% tentang bagaimana kamu menghadapinya. Hidup bukan mengenai menunggu badai berlalu, tapi tentang bagaimana belajar menari dalam hujan.

Tuesday, February 16, 2010

Mengapa Tuhan membiarkan hal-hal buruk terjadi pada orang baik? 1


Kadang-kadang hal-hal buruk terjadi pada orang-orang yang tampaknya tidak layak untuk menerimanya. Tetapi Allah mengijinkan hal-hal terjadi untuk alasan yang hanya Dia sendiri yang tau, tidak perduli apakah manusia memahaminya . Di atas semua itu, bagaimanapun, kita harus ingat bahwa Tuhan itu baik, adil, mencintai, dan penuh belas kasihan. Seringkali hal-hal yang terjadi pada kita tidak dapat mengerti. Sikap terbaik bukannya meragukan kebaikan Tuhan, sebaliknya reaksi kita harus lebih percaya kepadaNya.