Sunday, May 01, 2011
Ijinkan aku mencintaimu dalam sunyi
Kita tak akan pernah bisa merangkai ulang segala impian dan kenangan yang meranggas secara perlahan.
Juga kita tak berdaya untuk menyepuh ringkih hati lalu menyemai harap, segalanya akan kembali seperti semula.
Karena waktu yang berlalu lakasana jejak kaki di bibir pantai yang lenyap terhapus oleh hempasan ombak.
Kita hanya akan bisa bersenandung pilu dan membuat segenap angan terbang melayang mencabik cakrawala.
Sementara dada tetap menyimpan segala asa dan rindu.
Diam pada keheningan adalah ramuan lama yang kita bisa teguk dan lantunkan dan kemudian senandungkan ratap yang bergema lirih hingga ke dinding-dinding waktu yang tak terbatas.
Karena apa yang kini ada adalah tempat dimana akhir segala musim bertiup dan arus semua sungai bermuara.
Dan disini kita gamang pada pilihan : meniti samar masa depan atau menggenggam nostalgia dan ikut karam bersamanya.
Labels:
Personal,
Philosophy,
Poets
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment