Mohon maaf kalau saya menyapamu sebagai Sahabat. Mungkin kita tidak akan pernah bertemu di dunia ini, mungkin engkau tidak mengenal saya sesungguhnya, dan bahkan mungkin kamu tidak menganggapku sebagai sahabat atau kawan. Tetapi aku menyapamu sebagai sahabat karena tanpa kamu sadari engkau telah pernah bersamaku dalam perjalanan spiritualku, dan dalam perjalanan itu aku diperkaya oleh kehadiranmu.
Sebagai sahabat pada malam ini aku ingin membagikan pengalaman masa laluku, yang barangkali suatu saat berguna untukmu.
Sahabatku, kamu masih ingat quotation dari Kahlil Gibran dalam note-ku beberapa hari yang lalu? " It is wrong to think that love comes from long companionship and persevering courtship. Love is the offspring of spiritual affinity and unless that affinity is created in a moment, it will not be created for years or even generations "
[Orang keliru kalau menganggap cinta akan pernah hadir oleh keakraban yang lama atau pendekatan yang tekun. Cinta adalah tunas kecocokan jiwa, tanpa itu dalam hitungan tahun atau abad sekalipun cinta tidak akan pernah hadir]
Cinta mengandung komponen yang umum yakni rasa suka. Sebagai contoh, seseorang berkata bahwa dia tertarik dengan seorang gadis atau pria lain karena kesabarannya, kebaikannya menolong, perhatiannya yang besar, wajahnya yang menarik, sikapnya yang simpatik, dan lain-lain. Sebenarnya yang terjadi adalah, setelah menyaksikan sifat-sifat tersebut di atas pada diri seseorang kemudian barulah timbullah rasa suka terhadap orang tersebut sebab memang sebelum kita bertemu dengannya kita sudah menyukai sifat-sifat tersebut. Ketertarikan kita pada sifat-sifat tertentu bergantung pada kompabilitasnya pada sifat yang sedang/telah kita miliki.
Suka tidak sama dengan cocok; cinta tidak identik dengan cocok! Mungkin kamu pernah mencintai seseorang yang sama sekali tidak cocok dengan mu. Tetapi kemudian waktu membuat perasaanmu itu padam bukan?
Pada waktu Tuhan menciptakan Hawa untuk menjadi istri Adam, Ia menetapkan satu kriteria yang khusus, yakni, "Aku akan menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia." Kata sepadan dapat kita ganti dengan kata cocok. Tuhan tidak menciptakan seorang wanita buat Adam yang dapat dicintainya, tetapi Ia sengaja menciptakan seorang wanita yang cocok untuk Adam. Tuhan tahu bahwa untuk dua manusia bisa hidup bersama mereka harus cocok.
Menarik sekali bahwa Tuhan tidak mengagungkan cinta sebagai prasyarat pernikahan. Ironisnya, kita menggeser hal esensial yang Tuhan tunjukkan kepada kita dengan cara mengganti kata cocok dengan kata cinta. Sudah tentu cinta penting, namun yang terlebih penting ialah, apakah ia cocok denganmu? Seiring perjalanan waktu kamu akan cintai orang yang cocok dengan mu!
Selamat malam dan tidur Sahabat ku...
Friday, August 26, 2011
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment