Ayo pergi nak di sini bukan tempat kita.
Thursday, December 14, 2017
Tuesday, September 19, 2017
Paradoks dalam Keintiman (1)
Cinta adalah rekonsiliasi dua kebutuhan dasar manusia. Di satu sisi, kebutuhan akan rasa aman, prediktabilitas, kedamaian, untuk perlindungan, dan tempat bersandar. Semua kebutuhan ini, adalah landasan untuk memilih pasangan kita yang secara simbolik disebut rumah. Tapi kita juga memiliki kebutuhan yang sama kuat, yaitu keinginan untuk berpetualang, merasakan hal-hal baru, menyingkapkan misteri, berjudi dengan risiko, melakukan hal-hal yang bahaya, mengalami hal-hal yang tidak diketahui atau yang dialami, keinginan untuk merasakan kejutan yang tak terduga, Semua kebutuhan ini intinya adalah keinginan untuk berpetualang.
Bagaimana mendamaikan kebutuhan akan keamanan dan kebutuhan kita untuk berpetualang menjadi satu hubungan yang penuh gairah?
Bagaimana mendamaikan kebutuhan akan keamanan dan kebutuhan kita untuk berpetualang menjadi satu hubungan yang penuh gairah?
Labels:
Culture,
Personal,
Relationship
Monday, August 21, 2017
Contraflow
Ya baiklah kalau begitu
Kalau memang kehendak tidak sejalan dengan kenyataan.
Kalau memang kehendak tidak sejalan dengan kenyataan.
Labels:
Gado-gado,
Personal,
Relationship
Monday, March 20, 2017
Bapak, Aku Pulang !
Pak, Aku pulang !
Bapak dimana?
Bukannya bapak berjanji menungguku?
Apakah penantianmu terlalu lama?
Apakah bapak lelah menungguku?
Kemana aku mencarimu, pak?
Akankah kugali gundukan itu?
Dan pencabut papan namamu?
Hari ini aku menemuimu, pak
Di bawah kamboja dan nisanmu
Mengenang segala kata dan janjiku kepadamu
Tapi seolah kau hanya utus jangkrik untuk memejamkan lelahku
Aku ingin bapak penghapus basah di tatapku
Walau barang sekali.
Bapak dimana?
Bukannya bapak berjanji menungguku?
Apakah penantianmu terlalu lama?
Apakah bapak lelah menungguku?
Kemana aku mencarimu, pak?
Akankah kugali gundukan itu?
Dan pencabut papan namamu?
Hari ini aku menemuimu, pak
Di bawah kamboja dan nisanmu
Mengenang segala kata dan janjiku kepadamu
Tapi seolah kau hanya utus jangkrik untuk memejamkan lelahku
Aku ingin bapak penghapus basah di tatapku
Walau barang sekali.
Labels:
Personal,
Poets,
Relationship
Subscribe to:
Posts (Atom)