Sabat yang lalu saya bertemu dengan salah satu delegasi Indonesia untuk Rapat General Conference yang baru saja di selenggarakan di St Louis. Teman itu cerita bahwa adanya persaingan antar suku di MAHK Indonesia untuk menduduki jabatan-jabatan tertentu dalam organisasi. Kelompok dari Tapanuli berusaha mendominasi posisi-posisi strategis dalam gereja. Sikap ini memicu ketidakpuasan kelompok etnik lain. Keadaan ini diperburuk lagi dengan adanya kelemahan managemen pada tingkat pimpinan gereja dan beberapa kaum awam dalam gereja yang memang haus akan popularitas.
Wednesday, August 10, 2005
Subscribe to:
Posts (Atom)