Monday, February 11, 2013
Logical Fallacy: Sains Berubah-ubah
Salah satu argumentasi yang diberikan oleh orang-orang yang menolak evolusi adalah... lihat sains itu berubah-ubah; nanti lihat saja sebentar lagi akan ada orang yang mengeluarkan teori yang mematahkan teori tersebut.
Ilmu pengetahuan didasarkan pada struktur dan cara kerja sistem support ("verify") dan contradic ("falsify") . Mendukung, menggugurkan, menyanggah dan mengkoreksi satu gagasan dalam ilmu pengetahuan itu hal yang biasa. Dengan jalan itulah para ahli berusaha memperbaiki cara memahami alam dan memperbaiki cara mereka menafsirkan fenomena dalam alam sekitar kita semakin akurat dan semakin baik.
Ambilah contoh; Teori Gravitasi. Pada zaman Yunani kuno, para klasik filosofer percaya bahwa daya tarik akibat persamaan zat. Kemudian pada abad pertengahan ilmuwan menemukan bahwa gravitasi itu disebabkan oleh berat yang dimiliki benda. Lebih rinci lagi Isaac Newton merumuskannya dalam hukum 2 Newton. Pada awal abad yang lalu, Albert Einstain dkk memperbaiki hukum Newton yang ternyata tidak berlaku pada kecepatan tinggi yang kita kenal dengan teori Relativitas. Pada pertengahan abad yang lalu, Fermi, Planck, Faymenn, dll menyempurnakan lagi teori gravitasi ini. Ternyata teori Relativitas tidak berlalu pada materi-materi yang berukuran kecil, maka muncullah Mekanika Quantum.
Nah apakah karena perubahan-perubahan pemahaman manusia pada fenomena gravitasi membuat kita menolak eksistensi gravitasi? Apapun teori gravitasi yang sdr percayai kalau meloncat dari ketinggian tetap saja gravitasi berlaku. Ini tidak bisa disangkal dan dibantah. Pertanyaan yang sama: apakah karena perubahan-perubahan pemahaman manusia pada proses evolusi membuat kita menolak eksistensi evolusi?
Alkitab kekal tetapi penafsiran (interpretasi) manusia pada ayat-ayat tertentu selalu berubah, itu sebabnya ajaran agama berubah-ubah. Demikian juga, hukum alam ini tidak pernah berubah, tetapi peraturan alam yang berusaha ditafsirkan para ahli dalam rumus, persamaan, hukum lah yang berubah, semakin teliti, semakin detail, dan semakin akurat.
Labels:
Adventist,
In the Beginning,
Philosophy
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
1 comment:
kebanyakan logika sains adalah logika pengukuran bukan logika penciptaan, oleh karena itu bisa jadi nilai-nilai pendekatan dan presisi akan berubah. Kalo kita mampu menghitung besaran2nya, tentu kita juga akan merasa yakin untuk menjalaninya terlepas ada faktor penentu yang lainnya.
Salam mesra dari bandung
Post a Comment