Seperti kita ketahui tak lama setelah hari kekecewaan tahun 1844, Ellen White menerima ilham yang pertama ketika dia baru berusia 17 tahun. Sekitar seminggu setelah ilham yang pertama itu, dia menerima ilham yang kedua. Pada ilham itu dia diberi pandangan tentang pergumulan yang dia akan melalui, dan perintah padanya untuk mengabarkan hal-hal yang Tuhan telah tunjukkan dirinya. Dia merasa bahwa Tuhan memintanya untuk melakukan hal yang mustahil untuk dia lakukan! Bagaimana dia bisa bepergian dari satu tempat ke tempat? Siapa yang akan pergi bersamanya? Dan, bagaimana mungkin ia mampu untuk berbicara di hadapan orang banyak? Siapa yang akan mendengarkannya, seorang yang lemah, remaja yang pemalu? Dia merasa sedih dan tertekan terlihat jelas pada wajahnya.
Suatu ketika pada satu pertemuan doa malam di rumah, pada saat doa dilayangkan baginya agar dia memperoleh kekuatan untuk meneruskan pesan Tuhan telah diberikan kepadanya, tiba-tiba, 'sesuatu yang tampak seperti bola api menimpa ku tepat di arah jantung. Kekuatan ku hilang lenyap, dan saya terjatuh ke lantai.
Saya tampaknya sedang berdiri di hadapan para malaikat. Salah satu dari makhluk suci itu mengulangi lagi kata-kata, "Buatlah orang lain tahu apa yang saya telah ungkapkan kepada kamu."’Salah satu orang yang menyaksikan peristiwa ini adalah Elder Pearson, Dia mengataka,. "Saya lihat! Saya lihat! Saya tidak akan pernah bisa melupakannya, Bola api turun dari langit dan menimpa tepat di hati Sister Ellen Harmon!"Ellen dan James bertemu ketika pada musim dingin tahun 1845, beberapa teman-teman Ellen mengundangnya untuk mengunjungi dengan mereka di Orrington, Maine. Salah satu teman Ellen kebetulan juga akan pergi ke kota itu untuk mengembalikan kereta salju yang dipinjam dari seorang pengkhotbah muda yang bernama James White. Pada pertemuan pertama mereka, James tidak terlalu terkesan dengan gadis lemah yang beratnya sekitar 36 kg dan tingginya hanya 155 cm. Dia kelihatan seorang pemalu dan suaranya parau, tetapi ketika James mendengarkan ilham yang dia terima tentang keterlambatan kedatangan Yesus yang kedua, James merasa yakin bahwa pekabaran yang dia sampaikan harus memberitahukan kepada orang-orang Advent di seluruh New England. Jadi, James menawarkan jasa kepada Ellen dan temannya teman seperjalanannya, Miss Jordon, untuk mengantarkan mereka dari tempat ke tempat lain agar Ellen dapat berbicara, dan penawaran diterima oleh Ellen.
Tapi, hal ini tidak berlangsung lama. Seperti biasa, orang akan gosip, lidah akan bergoyang, dan beberapa orang fanatik yang tidak menyukai pesan Ellen White sangat marah. Ketika mereka mengetahui Ellen bersama-sama dengan James, sekelompok massa yang marah menunggu mereka. Sekiranya Ellen dan temannya belum pergi dengan boat, orang-orang yang beringas itu telah merencanakan untuk menangkap Ellen dan mengusirnya keluar kota. Karena mereka tidak menemukan Ellen, mereka marah dan menangkap James dan teman-temannya, mencambuki mereka, dan memasukkan mereka ke dalam penjara semalaman.
James berpikir keras pada malam itu. Dia berpikir bahwa sesuatu harus dilakukan. Bagaiman dia akan menghentikan orang melakukan yang tidak baik, dan terus membantu dia? Pikiran datang berulang untuk ". Menikahi gadis itu". Namun, James dan sebagian besar orang Advent percaya bahwa Yesus akan segera datang, dan jika orang menikah itu akan dianggap sebagai tanda kurang iman. James selama minggu-minggu berhati-hati mempelajari Alkitab dan dia tidak menemukan larangan pernikahan menjelang kedatangan Kristus. Jadi, James memutuskan untuk pergi ke Portland, Maine, dan memberitahu Ellen apa yang dia pikirkan. "Ellen, perjalanan kita bersama telah membawa pada kita dan pekerjaan Allah untuk mencela musuh-musuh kita. Kita tidak akan membiarkan cerita-cerita palsu tentang kita. Saya telah berdoa banyak untuk meminta bimbingan Tuhan, mengingat kedekatan kedatangan Kristus. Saya sekarang merasa hanya ada dua pilihan. Entah kamu akan melakukan perjalanan sendirian walaupun tidak aman, atau kita menikah dan pergi bersama-sama." Lalu ia tersenyum, dan menambahkan," Aku tahu rencana ini lebih menguntungkan pada saya, tetapi saya merasa yakin hal ini juga menyenangkan Tuhan." Ellen sangat terkejut. Dia meminta waktu untuk berdoa dan berpikir. Ellen memiliki kekaguman pada orang ini, dedikasi tinggi pada pekerjaan Allah, dan waktu pertemuan berikutnya, mereka mengumumkan pertunangan mereka. Tidak ada pendeta Metodis yang akan menikahkan Ellen, belum ada gereja Advent pada waktu itu. Pada Minggu, 30 Agustus, 1846, James Springer White, yang berusia dua puluh lima tahun, dan Ellen Gould Harmon, yang usia delapan belas tahun, berdiri di hadapan penghulu di Portland, Maine untuk menikah.
Pengantin baru ini tidak punya rumah tempat untuk tinggal, sehingga jika mereka tidak mengadakan perjalanan mereka tinggal di rumah orangtua Ellen, keluarga Harmon di Gorham, sekitar dua belas mil sebelah barat Portland. Hal ini berlangsung beberapa tahun hingga mereka memiliki rumah yang sendiri, ketika mereka pindah ke Battle Creek, MI.
Sumber:
Life Sketches, Spirit of Prophecy Emphasis Stories
By Elieene Lantry
No comments:
Post a Comment