Jawaban dari Ellen White Estate:
Obeliks di Pemakaman Keluarga White |
Terima kasih anda telah menghubungi Ellen G. White Estate. Tugu berfungsi sebagai penanda pada kapling pemakaman keluarga, itu berdiri di tengah-tengah kapling. Jadi bukan secara langsung di atas makam salah satu anggota keluarga yang dimakamkan di sana. Penanda ini telah ada sejak 1880-an. Menurut catatan tugu itu pernah dirusak oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab pada satu kesempatan, jadi mungkin tugu itu pernah dipindahkan untuk perbaikan ketika orang-orang mengunjungi kuburan itu.
Saya sendiri tidak tahu kapan renovasi itu terjadi, tapi saya percaya renovasi itu pernah ada.
Kami memiliki surat korespondensi yang ditulis Pendeta G.I. Butler pada tahun 1884, yang pada waktu itu menjadi Ketua General Conference. Ia menulis pada W.C. White dan Ellen White tentang pembelian dan instalasi tugu penanda tersebut. Tidak seorangpun pada saat itu perpikir bahwa tugu ini dibangun untuk penghormatan pada Freemasonry atau paganisme. Surat berikut adalah jawaban yang biasanya saya kirimkan kepada orang lain yang menanyakan hal yang sama:
Memang ada sebuah tugu obelisk pada kapling pemakaman keluarga di mana Nyonya White dimakamkan, tugu itu bukan batu nisan Nyonya White seperti yang dituduhkan orang, tetapi tugu itu lebih berfungsi sebagai penanda makam keluarga yang didirikan di tengah-tengah kapling. Beberapa orang telah menyatakan perhatian dan kepedulian setelah menemukan keberadaan tugu obelisk di tengah-tengah pekuburan keluarga White karena mereka menghubungkan tugu obelisk dengan ibadah kekafiran di Mesir. Tetapi perlu diketahui, bagaimanapun juga, bagi orang yang hidup di abad ke-19 hal ini tidaklah jadi masalah. Orang-orang Advent pada zaman itu berpikir seperti itu. Pada saat mencari dokumen yang lain, baru-baru ini kami menemukan surat korespondensi berkaitan dengan tugu penanda ini di antara surat-surat yang ditulis George I. Butler, yang menjadi Ketua General Conference setelah James White meninggal pada tahun 1881. Pada tanggal 12 Februari 1884, Pendeta Butler menulis kepada Mrs White,
"Tugu monumen granit berwarna gelap di BC [Battle Creek] yang anda cari, telah saya pesan untuk kuburan suamimu minggu lalu atas permintaan putra anda Willie. Dia mengatakan kepada saya untuk membebankan biayanya pada Anda. Saya menyesal melakukan ini padahal saat ada uang di kantor dari kontribusi teman-teman yang ingin menunjukkan rasa hormat untuk mengenang suami anda. Kalau uang tersebut tidak digunakan saya ingin agar uang ini dimasukkan ke dalam the European Mission Board, tapi saya menyadari bahwa saya tidak berwewenang untuk melakukan itu tanpa persetujuan mereka. Uang itu sekitar $ 170 sekarang ada di kantor untuk tujuan mana uang itu dikumpulkan dan siap digunakan untuk pembayaran bila tugu monumen telah selesai dikerjakan."
Surat ini menunjukkan bahwa Nyonya White dan W.C.White telah melihat monumen, dan mungkin anaknya yang lain juga. W. C. White memberikan persetujuan pada Pendeta Butler untuk yang pembelian tugu tersebut. Surat yang lain dari Pendeta Butler pada W.C. White tanggal 10 Februari tahun yang sama berisi tentang pembahasan biaya "batu nisan dan batu lainnya" dan surat itu juga mengatakan bahwa itu "akan didirikan segera setelah anda mengirimkan kata-kata pada prasasti." Hal ini menjelaskan bahwa keluarga White terlibat dalam pemilihan tugu tersebut.
Dua puluh tahun kemudian, pada tahun 1904, Nyonya White menulis tentang nisan James White:
"Setelah suami saya telah dibaringkan di kuburan, teman-temannya memikirkan menempatkan sebuah shalf yang rusak sebagai nisan. "Jangan!" kata saya, "jangan. Dia telah menyelesaikan pekerjaannya seorang diri, pekerjaan yang seharusnya dikerjakan tiga orang. Tidak akan pernah sebuah monumen yang rusak ditempatkan di atas kuburannya ...!" {1SM 105,1}
Kita hanya bisa menebak, tapi pernyataan Nyonya White ini menunjukkan kuat bahwa dia sudah cukup senang memiliki sebuah tugu monumen simetris ditempatkan pada kapling pemakaman keluarga.
Sebagian orang mempertanyakan tentang tugu obelisk dan hubungannya dengan Freemasonry. Keberadaan tugu obelisk pada kapling pemakaman keluarga untuk sebagian orang adalah alasan untuk menuduh bahwa Nyonya White telah melibatkan diri dalam gerakan Masonik. Tuduhan ini adalah kesimpulan yang tidak beralasan. Nyonya White menentang keras Freemasonry. Pada waktu dia di Australia, dia bahkan menunjukkan dua ciri-ciri rahasia Mason peringkat tinggi, yang dia ungkapkan di hadapan pengerja-pengerja Advent yang terjerat dalam Freemasonry. Dia mendesak satu pengerja untuk memutuskan hubungan dengan kelompok itu. Dia juga menasihati pengerja lain untuk tidak terlibat dengan perintah Masonik.
Jadi mengapa ada tugu obelisk di kapling pemakaman keluarga? Jelas terlihat bahwa Nyonya White tidak menganggap tugu itu sebagai suatu ciri Masonik atau simbol kekafiran, terlepas dari fakta (apakah ia tahu atau tidak) bahwa kaum Mason dan para penyembah matahari telah menggunakan tugu yang mirip bentuknya seperti itu. Simbol adalah pengertian yang orang berikan tentang sesuatu. Simbol salib pernah menjadi simbol penindasan dan kekejaman Romawi, namun sekarang ini orang Kristen di seluruh dunia menggunakan simbol itu sebagai simbol penebusan kita melalui Kristus. Simbol dapat berubah maknanya. Saya pernah terkejut melihat di sebuah sinagog tua simbol yang mirip swastika. Nazi Jerman memberikan
makna tertentu pada simbol itu, tetapi ternyata simbol itu tidak selalu memiliki arti yang sama.
Ketika James White mulai menerbitkan majalah Review sebagai sebuah publikasi dua mingguan (menjadi mingguan di bulan September 1853), bersama dengan tanggal publikasi ia segera memberi nama baru untuk hari penerbitan, untuk Senin atau Kamis (hari publikasi bervariasi), dia membuat perubahan. Majalah yang diterbitkan "Kamis, 12 Mei, 1853," dia tulis "Hari Kelima, 26 Mei 1853." Untuk beberapa dekade hari penerbitan digunakan "hari Kelima" dan "hari Ketiga" (untuk Kamis dan Selasa), tampaknya alasan penggunaan penamaan hari seperti itu sebab nama hari berasal dari nama dewa-dewa kafir. Setelah tanggal 1 Januari 1880, penggunaan nama hari-hari yang baku digunakan kembali. Rupanya para pelopor kita akhirnya memutuskan bahwa penggunaan nama-nama dewa dalam hari tidak merupakan kompromi iman. Sekarang ini juga tidak ada yang menggunakan nama-nama hari sebagai referensi ketaatan kepada dewa-dewa kekafiran . Bagi orang-orang saat ini nama-nama hari tidak lagi melambangkan dewa-dewa, walaupun dulu keyakinan seperti itu ada. Demikian pula, meskipun dulu makna okultisme dihubungkan pada sebuah tugu obelisk, sejauh yang saya tahu, sejak abad ke-19 makna seperti ini tampaknya sudah ditinggalkan orang-orang pada umumnya, meskipun harus diakui pemaknaan seperti itu terus secara mistik diyakini Freemason. Sangat jelas, Nyonya White berpegang pada keyakinan seperti itu.
Saya harap penjelasan ini membantu. Terima kasih untuk surat anda, dan Tuhan memberkati!
William Fagal
Associate Direktur
Ellen G. White Estate
12501 Old Columbia Pike
Silver Spring, MD 20904-6600 U.S.A.
Telepon: 301 680-6550
FAX: 301 680-6559
Web: www.WhiteEstate.org
No comments:
Post a Comment